Monday, June 27, 2011

Arowan Masih Tetap Memikat Dunia

Nama arowana tentu sudah tidak asing lagi bagi telinga masyarakat Indonesia. Arowana bisa mengarah pada kasus yang membelit mantan Kabareskrim Mabes Polri KOmjen Pol Susno Duadji, bisa pula berarti sejenis ikan langka air tawar berpenampilan elok. Yang jelas, bisnis ikan arowana sangat menggiurkan, dan tak lekang oleh zaman.
 
Arowana adalah sejenis ikan bertulang banyak yang hidup di air tawar. Ikan ini berasal dari keluarga Osteoglossidae dan kerap disebut sebagai “bonytongues” (lidah bertulang). Ikan dari keluarga ini rata-rata bertubuh panjang, dan tertutup oleh lapisan sisik yang lebar, dan berat serta berpola mosaik.
Arowana yang banyak ditemukan di Indonesia adalah spesies arowana Asia (Scleropages formosus). Spesies ini memiliki badan yang panjang; sirip dubur terletak jauh di belakang badan. Arowana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arowana Asia juga disebut “Ikan Naga” karena sering dihubung-hubungkan dengan naga dari Mitologi China.
Bberapa spesies arowana, termasuk arowana Asia termasuk dalam daftar spesies langka yang berstatus “terancam punah” oleh IUCN tahun 2004. Jumlah spesies ini menurun akibat seringnya diperdagangkan karena nilainya yang tinggi sebagai ikan akuarium, terutama oleh masyarakat Asia. Pengikut Feng Shui berani membayar mahal untuk seekor ikan ini.
Tren memelihara arowana sebagai ikan akuarium, pernah booming di Indonesia sekitar 20 tahun lalu. Kini hobi memelihara arowana seakan meredup, meski demikian bukan berarti bisnis ikan arowana ikut memudar. Bahkan, peluang ekspor benih ikan arowana di pasar internasional saat ini masih terbuka lebar dan memilik prospek yang bagus.
“Dari kebutuhan ekspor ke China sebesar 15 ribu ekor benih arowana per bulan, saat ini baru bisa dipenuhi sekitar 50 persennya saja,” kata Santoso, Ketua Kelompok Peternak Ikan Mina Karya, Dusun Blendangan, Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Jogjakarta, Sabtu dua pekan lalu (18/6).
Menurut dia, kelompok yang dipimpinnya itu sejak enam tahun lalu mengelola ikan arowana dan hasilnya selalu memuaskan. “Selama ini kami sudah ekspor benih arowana ke Singapura dan China. Ke depannya prospek masih sangat luas, karena di DIY (Jogjakarta, Red), baru kami yang membudidayakan ikan asli Kalimantan ini,” katanya.
Ia menambahkan, budidaya ikan arowana tidak terlampau sulit karena yang terpenting air lancar dan suhu juga stabil. “Selama ini yang sering menjadi kendala adalah serangan jamur, namun hal ini dapat diatasi dengan menjaga suhu jangan sampai berada di bawah 25 derajat Celcius, sementara untuk pakan hanya dengan katak atau ikan bawal kecil,” tutrnya.
Santosa mengatakan, musim panen benih ikan arowana ini adalah pada Desember hingga Juni atau pada saat musim penghujan. “Dalam sebulan masa panen, bisa dilakukan empat hingga tujuh kali panen. Tiap ekor indukan bisa menghasilkan 90 hingga 140 bibit Arowana, setelah berusia dua hingga empat minggu baru diekspor dengan harga Rp 25 ribu per ekor,” ujarnya.

Per Ekor Rp 8,5 Juta
Sementara itu, Sugiarto Budiono, Ketua Komisi Ikan Hias Indonesia (KIHI) menuturkan, produksi ikan arowana nasional di Indonesia masih terbilang minim, baru bisa memenuhi setengah kebutuhan pasar saja.
Sugiarto bilang, potensi pembudidayaan ikan arowana di Indonesia sebenarnya sangat besar. Apalagi, ikan arowana merupakan spesies ikan hias asli Indonesia. Ini Kondisi itu bukan berarti mengindikasikan bahwa para pembudidaya ikan hias kurang berminat membudidayakan arowana.
Namun, para pembudidaya menemui hambatan dari sisi karakter budidaya arowana itu sendiri. Sugiarto bilang, satu telur arowana biasanya hanya bisa menghasilkan 20-30 ekor arowana anakan. Bandingkan dengan ikan koi yang satu buah telurnya bisa menghasilkan ratusan ekor ikan. “Budidaya arowana tidak bisa langsung banyak,” jelas Sugiarto.
Suwandi, Manajer Operasional PT Arowana Indonesia mengakui, produksi ikan arowana memang belum massif. Ia mengungkapkan perusahaannya baru bisa memproduksi 100 ekor arowana anakan setiap bulannya. Ikan-ikan itu tidak langsung diekspor tapi dipelihara terlebih dahulu hingga berukuran lebih besar, yaitu sekitar 15 cm. Setelah itu, PT Arowana baru mengekspornya ke Beijing, China.
Pasokan PT Arowana jelas masih jauh dari kebutuhan arowana dari China yang terus naik. Masyarakat China memang sangat gemar memelihara Arowana karena menganggap ikan ini membawa keberuntungan bagi mereka. “PT Arowana biasanya membanderol arowana ukuran 15 cm seharga USD 500-USD 1.000 (sekitar Rp 4,3 juta-Rp 8,5 juta) per ekor,” ungkap Suwandi.
Menurut Suwandi, perusahaannya bakal berekspansi membuat kolam budidaya Arowana seluas 4 hektare (ha) di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Kolam baru itu bakal mendukung kolam lama PT Arowana di Cimanggis, Depok yang seluas 10 ha. Dengan penambahan kolam itu, PT Arowana menargetkan kenaikan produksi ikan Arowana menjadi 300 ekor per bulan.
Suwandi berkata, PT Arowana sebenarnya ingin ekspansi produksi lebih banyak lagi. Masalahnya, mereka terhambat oleh ketersediaan dana yang minim. Maklum saja, investasi pembudidayaan Arowana itu bisa mencapai miliaran rupiah. Ini diperparah oleh kebijakan pihak perbankan yang tidak bersedia memberikan kredit pada pelaku usaha perikanan sepertinya. “Perbankan terlihat belum percaya pada industri ikan hias,” keluhnya.
Setiawan, Kepala Sub Direktorat Budidaya Ikan Hias Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), mengungkapkan pemerintah sudah memiliki program untuk memacu produksi ikan Arowana dan ikan hias secara umum. KKP misalnya gencar melakukan kerjasama budidaya dengan pelaku ikan Arowana di beberapa daerah. KKP berusaha membantu dari sisi riset dan pengadaan benih Arowana guna mendukung peningkatan produksi pembudidaya.
KKP juga, lanjutnya, telah menggelontorkan dana bantuan budidaya perikanan melalui Program Usaha Mina Pedesaan (PUMP). Program itu memang tidak khusus untuk pengembangan ikan Arowana saja. Tapi, para pembudidaya Arowana dan ikan hias lainnya bisa mendapat jatah bantuan itu. Satu paket bantuan PUMP sendiri besarnya mencapai Rp 100 juta. “Pembudidaya ikan hias di Blitar, Jawa Timur ada yang mendapat dana bantuan itu,” tandasnya. ant, kon

sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=7da972d166ecdad370f47f20610e2e2d&jenis=e4da3b7fbbce2345d7772b0674a318d5