Sunday, December 5, 2010

Tidak Pandai Bermain Golf Bisa Berbahaya



     
   

 
Joni bukan pemain golf yang bagus. Tapi dia selalu bermain golf, dan mencoba untuk selalu memperbaiki kemampuannya. Suatu sore, setelah satu putaran permainan golf yang jelek seperti biasanya, Joni terganggu oleh seorang perwira polisi ketika ia memasukkan alat-alatnya di mobil. "Apakah Anda memukul di lubang 17 sekitar 20 menit yang lalu?"

"Ya, betul. Kenapa pak?" John menjawab.

"Apakah menurut Anda bola tersebut terlempar ke atas pohon-pohon agak ke kiri, keluar batas?" tanya petugas.

"Ya, saya memang melakukannya." Joni menjawab. "Bagaimana Anda tahu?"

"Yah," kata petugas itu dengan nada yang sangat serius, "bola golf Anda terbang keluar ke jalan raya dan jatuh mengenai kaca depan sebuah mobil, sopir kehilangan kendali, menyebabkan mobil 5 bertabraka dan terjadi ledakan.. Tiga orang dilarikan ke rumah sakit dengan luka serius. Saya ingin tahu, apa yang akan Anda lakukan?"

John duduk di sana, tampak sedih oleh kerusakan yang disebabkan oleh pukulannya. Setelah itu, ia menjawab...

"Saya pikir besok saya akan mencoba memukul dengan lebih ke kanan, lebih dekat dengan posisi saya, mengencangkan cengkeraman saya dan sedikit memutar jempol kanan saya..." 



   
   
Tidak Boleh makan Es Krim
 
Joni kecil bergegas pulang dari sekolah. Ia membuka kulkas dan menyantap beberapa sendok es krim vanilla cherry ketika mamanya memasuki dapur. Dia mengatakan, "Letakkan yang jauh, Joni! Kamu tidak boleh minum es krim sekarang. Sudah terlalu dekat dengan waktu makan malam .Pergi ke luar dan bermain..!"

Joni menangis dan berkata, "Tidak ada teman bermain..."

Mencoba untuk menenangkan dia, dia berkata, "OK, mama akan bermain dengan Kamu. Kamu mau bermain apa?"

Dia mengatakan, "Saya ingin bermain Papa dan Mama."

Berusaha untuk tidak terkenjut, dan untuk lebih menenangkan dia, dia berkata, "Baik, mama akan ikut bermain. Apa yang harus mama lakukan?"

Joni mengatakan, "Mama pergi ke kamar tidur dan berbaring."

Mengira bahwa ia dapat dengan mudah mengendalikan situasi, dia pergi ke lantai atas.

Joni, berjalan tegap menuju lorong dan membuka lemari perangkat. Dia memakai topi memancing tua milik ayahnya. Ketika ia mulai menaiki tangga ia melihat sebuah puntung rokok di asbak. Ia mengambilnya dan menyelipkannya di sudut mulutnya. Di puncak tangga, ia bergerak ke pintu kamar tidur.

Ibunya sedikit mengangkat badan dan mengatakan, "Apa yang harus saya lakukan sekarang?"

Dengan cara sedikit yang kasar, Joni berkata, "Bawa pantat kamu itu ke bawah dan berikan anak itu beberapa potong es krim!"



   

     
 
 
     




--
BANGKIT