|
"Di bar yang baru buka," katanya. "The Golden Saloon. Semuanya bernuansa emas. Bar itu punya pintu emas yang besar, lantai emas dan bahkan urinoir (tempat kencing) emas!"
Istrinya masih tidak percaya dengan cerita si suami, dan hari berikutnya memeriksa buku telepon, mencari tempat di kota yang disebut Golden Saloon. Dia menelepon tempat itu untuk memeriksa cerita suaminya.
"Apakah ini Golden Saloon?" ia bertanya ketika bartender menjawab telepon.
"Ya, betul," jawab bartender.
"Apakah Anda memiliki pintu emas yang besar?"
"Tentu saja."
"Apakah Anda memiliki lantai emas?"
"Sebagian besar... Tentu saja."
"Bagaimana urinoir emas?"
Ada jeda panjang, dan wanita itu mendengar sang bartender berteriak,
"Hei, John, saya pikir saya mendapat petunjuk tentang orang yang kencing pada saksofon-mu tadi malam!"
--
BANGKIT
Istrinya masih tidak percaya dengan cerita si suami, dan hari berikutnya memeriksa buku telepon, mencari tempat di kota yang disebut Golden Saloon. Dia menelepon tempat itu untuk memeriksa cerita suaminya.
"Apakah ini Golden Saloon?" ia bertanya ketika bartender menjawab telepon.
"Ya, betul," jawab bartender.
"Apakah Anda memiliki pintu emas yang besar?"
"Tentu saja."
"Apakah Anda memiliki lantai emas?"
"Sebagian besar... Tentu saja."
"Bagaimana urinoir emas?"
Ada jeda panjang, dan wanita itu mendengar sang bartender berteriak,
"Hei, John, saya pikir saya mendapat petunjuk tentang orang yang kencing pada saksofon-mu tadi malam!"
|
--
BANGKIT