Pemberian Pakan. Pemberian pakan pada arwana bisa dilakukan dengan berbagai cara. Secara umum dapat dikatakan untuk arwana dengan ukuran panjang tubuh diatas 35 cm pakan dapat diberikan sehari sekali atau setiap dua hari sekali. (Ingat di alam mereka belum tentu bisa mendapatkan pakan setiap hari. Diet dengan mengikuti pola alami ini sering dapat menghindarkan gangguan kesehatan pada arwana). Pada arwana dengan ukuran panjang 15 - 35 cm pakan bisa diberikan 2 kali sehari, sedangkan untuk arwana dengan ukuran panjang kurang dari 15 cm, dianjurkan untuk diberi pakan 3 kali sehari.
Jenis Pakan. Arwana merupakan ikan karnivora, di alam mereka memakan serangga, ikan, udang, cacing, dan beberapa jenis amfibi kecil seperti katak. Oleh karena itu pakan hidup merupakan diet utama bagi arwana. Dalam banyak kasus arwana dapat pula menerima pakan buatan, tertuma setelah melalui tahapan pengenalan terlebih dahulu. Seperti dianjurkan untuk jenis ikan lainnya, pakan hendaknya diberikan secara bervariasi. Cara ini akan mampu mengurangi resiko terjadinya kekurangan gizi tertentu pada ikan yang bersangkutan. Dengan bervariasi, kebutuhan gizi yang tidak bisa dipenuhi oleh satu jenis pakan, diharapkan akan dipenuhi dari jenis pakan yang lain. Jangan terburu nafsu dengan keinginan untuk mencerahkan warna ikan. Warna adalah anugerah ibu alam, yang memiliki fungsi dan tugas tertentu pada ikan, dan binatang pada umumnya (dijelaskan dibagian lain). Kenalilah fungsi warna pada ikan (dan binatang secara umum) sebelum anda menjejali peliharaan anda dengan pakan-pakan artifisial tertentu. Apabila ikan anda sehat dan diberikan diet yang seimbang serta lingkungan yang menyenangkan bagi ikan tersebut maka mereka akan menunjukkan terimakasihnya dengan menampakkan warnanya yang cemerlang.
Hindari jenis pakan yang mengandung kadar lemak tinggi. Kadar lemak tinggi diketahui dapat memicu terjadinya gejala mata melorot (drop eye). Jangan pula anda berikan pakan secara berlebihan. Apabila arwana mengalami kelebihan pakan dalam jangka lama, mereka akan kehilangan nafsu makan dan tidak akan mau makan selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. Kelebihan pakan tidak jarang menyebabkan arwana berumur pendek dan sampai tahap tertentu akan mempengaruhi kemampuannya ber-reproduksi.
Penggunaan pakan hidup hendaknya didahului dengan tindakan karantina yang memadai. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari masuknya bibit penyakit kedalam sistem akuarium anda. Terutama, dari jenis-jenis pakan hidup yang berasal atau hidup dalam air, seperti udang, ikan, atau kodok. Hindari pula memberikan serangga yang telah mati, karena kemungkinan serangga itu mati akibat insektisida, kecuali anda yakin betul asal muasalnya. Begitu bula dengan kodok, tidak jarang kodok dipanen dari perairan yang tercemar insektsida.
Dalam memberikan pakan hidup, buang bagian-bagian yang diperkirakan dapat melukai mulut ikan, seperti kaki loncat (kaki belakang) pada kecoa atau jangkrik, atau duri "tanduk" pada kepala udang. Boleh juga anda melemahkan pakan hidup tersebut sebelum diberikan pada ikan, agar tidak terjadi "kejar -mengejar" berlebihan dalam ruang akuarium yang sempit. Tapi lakukan pelemahan itu dengan cara "hewani".
Jenis Pakan. Arwana merupakan ikan karnivora, di alam mereka memakan serangga, ikan, udang, cacing, dan beberapa jenis amfibi kecil seperti katak. Oleh karena itu pakan hidup merupakan diet utama bagi arwana. Dalam banyak kasus arwana dapat pula menerima pakan buatan, tertuma setelah melalui tahapan pengenalan terlebih dahulu. Seperti dianjurkan untuk jenis ikan lainnya, pakan hendaknya diberikan secara bervariasi. Cara ini akan mampu mengurangi resiko terjadinya kekurangan gizi tertentu pada ikan yang bersangkutan. Dengan bervariasi, kebutuhan gizi yang tidak bisa dipenuhi oleh satu jenis pakan, diharapkan akan dipenuhi dari jenis pakan yang lain. Jangan terburu nafsu dengan keinginan untuk mencerahkan warna ikan. Warna adalah anugerah ibu alam, yang memiliki fungsi dan tugas tertentu pada ikan, dan binatang pada umumnya (dijelaskan dibagian lain). Kenalilah fungsi warna pada ikan (dan binatang secara umum) sebelum anda menjejali peliharaan anda dengan pakan-pakan artifisial tertentu. Apabila ikan anda sehat dan diberikan diet yang seimbang serta lingkungan yang menyenangkan bagi ikan tersebut maka mereka akan menunjukkan terimakasihnya dengan menampakkan warnanya yang cemerlang.
Hindari jenis pakan yang mengandung kadar lemak tinggi. Kadar lemak tinggi diketahui dapat memicu terjadinya gejala mata melorot (drop eye). Jangan pula anda berikan pakan secara berlebihan. Apabila arwana mengalami kelebihan pakan dalam jangka lama, mereka akan kehilangan nafsu makan dan tidak akan mau makan selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. Kelebihan pakan tidak jarang menyebabkan arwana berumur pendek dan sampai tahap tertentu akan mempengaruhi kemampuannya ber-reproduksi.
Penggunaan pakan hidup hendaknya didahului dengan tindakan karantina yang memadai. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari masuknya bibit penyakit kedalam sistem akuarium anda. Terutama, dari jenis-jenis pakan hidup yang berasal atau hidup dalam air, seperti udang, ikan, atau kodok. Hindari pula memberikan serangga yang telah mati, karena kemungkinan serangga itu mati akibat insektisida, kecuali anda yakin betul asal muasalnya. Begitu bula dengan kodok, tidak jarang kodok dipanen dari perairan yang tercemar insektsida.
Dalam memberikan pakan hidup, buang bagian-bagian yang diperkirakan dapat melukai mulut ikan, seperti kaki loncat (kaki belakang) pada kecoa atau jangkrik, atau duri "tanduk" pada kepala udang. Boleh juga anda melemahkan pakan hidup tersebut sebelum diberikan pada ikan, agar tidak terjadi "kejar -mengejar" berlebihan dalam ruang akuarium yang sempit. Tapi lakukan pelemahan itu dengan cara "hewani".