Tuesday, July 1, 2014

Gaji Tak Dibayar, Litvinov: Semoga Setelah Saya Tak Ada Lagi Kasus Serupa

Gaji Tak Dibayar, Litvinov: Semoga Setelah Saya Tak Ada Lagi Kasus Serupa

Sergei Litvinov adalah satu dari sejumlah kasus pemain bola di Indonesia yang gajinya tertunggak lama oleh klub-klubnya. Hingga kini dia belum tahu kapan gaji itu akan dibayar.


Sambil menunggu kabar baik yang mungkin saja datang dari klubnya (PSLS Lhokseumawe), berbagai usaha dia lakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dari mulai menjadi foto model pemotretan, hingga membantu rekannya berjualan jus buah di Solo.

Sebelumnya Litvinov juga sempat mencoba mendatangi Kedubes Rusia di Jakarta. Akan tetapi usaha dia gagal lantaran pihak Kedubes mengatakan pihaknya tidak bisa menindaklanjuti kasusnya itu.

Dia pun mulai berpikir untuk mencari pekerjaan lain. Memiliki beberapa teman di Jakarta, Sergei memilih merantau ke ibukota.

"Saya sempat beberapa hari di Jakarta. Saya ingin cari uang di Jakarta. Ada beberapa teman yang menawarkan pekerjaan. Saya pikir kenapa tidak," ungkap Sergei beberapa waktu lalu kepada detiksport.

Sergei pun akhirnya mendapatkan tawaran untuk mengisi beberapa program televisi, setelah kasus dirinya tereskpos di media-media massa. Tak memiliki kemampuan di depan kamera, Sergei tetap menjalani pekerjaan itu dengan suka cita.

"Saya dapat job. Saya syuting di beberapa acara di televisi. Lumayan uangnya buat makan sehari-hari atau beli keperluan lain," aku Sergei yang selama di Jakarta menumpang tinggal di rumah rekannya itu.



Dari hasil pekerjaannya itu Sergei pun bisa mendapatkan uang sebesar Rp 500 ribu. Kurang lebih satu pekan di Jakarta, pemain 27 tahun berhasil mengumpulkan uang Rp 3 juta.

"Saya biasanya dapat uang Rp 500 ribu. Kemarin semua total saya dapat Rp 3 juta. Tapi sekarang di dompet tinggal Rp 2 juta 50 ribu. I'm rich,'' selorohnya.

Kisah menyedihkan Sergei pun menimbulkan simpati dari banyak masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah Hendarta Setyadji atau yang lebih biasa dipanggil 'Pak Indarto'. Dia adalah warga Kelurahan Patihan Kota Madiun, seorang tambal ban dan cuci motor yang punya keinginan kuat membantu mencarikan donasi untuk Litvinov.

Pak Indarto menggagas donasi untuk membantu Litvinov. Ia merasa sedih sekaligus malu, karena semestinya ada pihak-pihak yang bertanggung jawab langsung pada nasib yang dialami Litvinov, dan banyak pesepakbola lain yang kerap diabaikan hak-haknya.

Dibantu oleh rekan-rekan mudanya yang melek internet, dan atas persetujuan Litvinov, Pak Indarto membuat website www.careforothers.web.id. Bagi siapapun yang ingin membantu, bisa menyalurkannya juga melalui keterangan yang terdapat di situs tersebut.

"Saya sudah bertemu dengan Pak Indarto. Saya sangat berterima kasih kepada beliau sudah mau membantu saya dengan inisiatif beliau. Saya juga berterima kasih tentunya kepada masyarakat Indonesia yang peduli dengan saya. Ternyata di sini masih banyak orang yang baik," ucap Litvinov.

"Saya cuma berharap agar kasus seperti saya tidak terulang lagi dan sepakbola Indonesia kapan pun tidak akan maju kalau masih banyak klub-klub yang menunggak gaji. Semua harus merubah sistem yang ada sekarang.



"Tim-tim harus bertanggung jawab sepenuhnya atas pemain lokal maupun asing. Dan PSSI harus kontrol semua itu. Jangan diam saja.

"Saya tidak pernah minta-minta dengan siapapun, tapi ternyata masih ada orang yang peduli dengan keadaan saya. Harapan saya cuma ingin kumpul secepatnya dengan anak dan istri saya. Tentunya saya ingin pulang bertemu mereka.

"Sampai sekarang tidak ada sama sekali yang bantu. PSSI, APPI klub juga tidak pernah menghubungi saya lagi. Cuma Bepe saja yang peduli. Mungkin yang lain terlalu sibuk, atau tidak mau tahu.

"Sampai sekarang saya tidak pernah minta-minta uang dari siapapun, walaupun saya susah. Kecuali hak saya itu. Mereka harus bayar," tandasnya.

"Semoga saya bisa secepatnya pulang ke rumah bertemu istri dan anak saya. Saya ingin membahagiakan mereka. Saya rindu sekali dengan anak dan istri saya. Saya juga berharap tidak ada lagi kasus seperti saya. Saya trauma main di Indonesia."
Berikan komentar jika Gaji Tak Dibayar, Litvinov: Semoga Setelah Saya Tak Ada Lagi Kasus Serupa ini menarik untuk disimak -