Benda Antik Bernuasa Islam
TAREQ Rajab Museum atau juga disebut dengan Islamic Calligraphy Museum merupakan salah satu bangunan terindah di kota Kuwait, Timur Tengah. Museum ini memajang benda-benda koleksi pribadi milik keluarga Rajab, menteri pertama Kuwait yang gemar mengumpulkan barang antik bersama dengan istrinya yang berkebangsaan Inggris.
Pengumpulan koleksinya dimulai sejak awal 1950 setelah berkeliling melakukan perjalanan panjang untuk mengumpulkan barang-barang antik. Pada 1980, pasangan suami-istri tersebut akhirnya bisa membuka museum ini untuk umum. Museum memiliki lebih dari 30.000 benda antik yang beragam. Semuanya merupakan hasil karya seni bernuansa Islam
Di dalam museum banyak dijumpai koleksi benda yang dipajang dengan indah dari berbagai etnis suku bangsa, serta emas Islam dan perhiasan perak, mutiara Bahraini, naskah kuno, kesenian logam, peci, bahan tekstil, sulaman, baju, keramik dan alat musik dari negara India dan Arab.
Museum terpisah menjadi dua bagian. Sisi pertama berisi koleksi kaligrafi, barang tembikar (dari tanah liat), benda-benda berbahan dasar logam, kaca dan kayu, koleksi gading dan pahatan. Sesi kedua museum memajang pakaian, bahan tekstil, ragam sulaman dan perhiasan.
Perhiasan emas dan perak yang dipajang di museum berasal dari China, Malaysia, Indonesia, Eropa timur, Tibet, Nepal, India, Yaman, Mesir, Portugal, Thailand dan Inggris. Tak ketinggalan ada perhiasan kuningan dari beberapa negara.
Terdapat sisi khusus untuk memperlihatkan sebuah perhiasan spesial Kundan dari India. Untuk beberapa tulisan kaligrafi dari awal abad dipajang dalam ruang terpisah berukuran kecil. Kaligrafi tersebut berupa halaman-halaman kitab suci Al Qur'an pada abad terdahulu.
Museum buka setiap hari. Pagi hari mulai dari 9 pagi hingga 12 siang. Sedangkan sore dibuka kembali pada pukul 4 sore dan tutup jam 7 malam waktu setempat. Khusus untuk hari jumat hanya dibuka dari pukul 9 pagi sampai 12 siang. (wayfaring.info/*/X-13)
Pengumpulan koleksinya dimulai sejak awal 1950 setelah berkeliling melakukan perjalanan panjang untuk mengumpulkan barang-barang antik. Pada 1980, pasangan suami-istri tersebut akhirnya bisa membuka museum ini untuk umum. Museum memiliki lebih dari 30.000 benda antik yang beragam. Semuanya merupakan hasil karya seni bernuansa Islam
Di dalam museum banyak dijumpai koleksi benda yang dipajang dengan indah dari berbagai etnis suku bangsa, serta emas Islam dan perhiasan perak, mutiara Bahraini, naskah kuno, kesenian logam, peci, bahan tekstil, sulaman, baju, keramik dan alat musik dari negara India dan Arab.
Museum terpisah menjadi dua bagian. Sisi pertama berisi koleksi kaligrafi, barang tembikar (dari tanah liat), benda-benda berbahan dasar logam, kaca dan kayu, koleksi gading dan pahatan. Sesi kedua museum memajang pakaian, bahan tekstil, ragam sulaman dan perhiasan.
Perhiasan emas dan perak yang dipajang di museum berasal dari China, Malaysia, Indonesia, Eropa timur, Tibet, Nepal, India, Yaman, Mesir, Portugal, Thailand dan Inggris. Tak ketinggalan ada perhiasan kuningan dari beberapa negara.
Terdapat sisi khusus untuk memperlihatkan sebuah perhiasan spesial Kundan dari India. Untuk beberapa tulisan kaligrafi dari awal abad dipajang dalam ruang terpisah berukuran kecil. Kaligrafi tersebut berupa halaman-halaman kitab suci Al Qur'an pada abad terdahulu.
Museum buka setiap hari. Pagi hari mulai dari 9 pagi hingga 12 siang. Sedangkan sore dibuka kembali pada pukul 4 sore dan tutup jam 7 malam waktu setempat. Khusus untuk hari jumat hanya dibuka dari pukul 9 pagi sampai 12 siang. (wayfaring.info/*/X-13)
