Saat keasyikan menelepon tanpa disadari orang sudah memegang telepon lebih dari satu jam. Padahal menelepon terlalu lama bisa berisiko mengalami gangguan saraf di siku yang dikenal dengan ‘cell phone elbow’ atau siku ponsel.
Ahli ortopedi mengungkapkan bahwa kasus ’siku ponsel’ ini adalah kerusakan saraf di dalam lengan karena menekuk siku terlalu erat dan dalam jangka waktu yang lama. Ketika seseorang memegang telepon ke telinganya, maka terjadi peregangan saraf.
“Ketika seseorang berbicara dengan posisi tersebut dalam waktu yang lama, maka pasokan darah ke saraf akan tercekik sehingga membuat saraf memendek yang mengakibatkan timbulnya kesemutan,” ujar Dr Peter J Evans, direktur dari Hand and Upper Extremity Center di Clevelend Clinic di Clevelend, Ohio, seperti dikutip dari CNN, Selasa (3/8/2010).
Orang yang mengalami kondisi ini disebut dengan cubital tunnel syndrome yang juga merasakan kelemahan pada tangannya.
Para ahli menuturkan ketika hal ini terjadi, sebaiknya segera ganti tangan sebelum kondisinya bertambah parah karena bisa menghambat kemampuan seseorang untuk menulis atau mengetik.
“Semakin seseorang menekuk sikunya, maka akan mengurangi suplai darah yang menyebabkan darah tidak bisa mengalir melalui saraf,” ujar Dr Evans.
Ahli ortopedi mengungkapkan bahwa kasus ’siku ponsel’ ini adalah kerusakan saraf di dalam lengan karena menekuk siku terlalu erat dan dalam jangka waktu yang lama. Ketika seseorang memegang telepon ke telinganya, maka terjadi peregangan saraf.
“Ketika seseorang berbicara dengan posisi tersebut dalam waktu yang lama, maka pasokan darah ke saraf akan tercekik sehingga membuat saraf memendek yang mengakibatkan timbulnya kesemutan,” ujar Dr Peter J Evans, direktur dari Hand and Upper Extremity Center di Clevelend Clinic di Clevelend, Ohio, seperti dikutip dari CNN, Selasa (3/8/2010).
Orang yang mengalami kondisi ini disebut dengan cubital tunnel syndrome yang juga merasakan kelemahan pada tangannya.
Para ahli menuturkan ketika hal ini terjadi, sebaiknya segera ganti tangan sebelum kondisinya bertambah parah karena bisa menghambat kemampuan seseorang untuk menulis atau mengetik.
“Semakin seseorang menekuk sikunya, maka akan mengurangi suplai darah yang menyebabkan darah tidak bisa mengalir melalui saraf,” ujar Dr Evans.