Kapten PSIS : Kami Memang Korban Dari Sistem Sepakbola

Kapten PSIS : Kami Memang Korban Dari Sistem Sepakbola

Kapten PSIS Semarang, Fauzan Fajri, angkat bicara berkenaan skandal sepakbola gajah yang melibatkan timnya, dan yang menyebabkan timnya itu dihukum. Ia terasa disakiti dan jadi korban suatu system. PSIS (dan PSS Sleman) didiskualifikasi dari pertandingan Divisi Utama musim ini sesudah keduanya dikira tak bermain sportif pada hari Minggu (26/10) lantas. Saat itu mereka dengan berniat menyerang gawangnya sendiri, dan dari situ membuahkan keseluruhan 5 gol (bunuh diri). Fauzan buka pembicaraan berkenaan hukuman yang sudah dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI pada mereka.

"Kita tetap berusaha menerima (sanksi diskualifikasi) meskipun dari semua kalangan kecewa terutama dari sisi pemain, kecewa," ujar pemain berusia 25 tahun itu.

"Kita juga sakit hati dengan itu, karena suporter sudah memberi dukungan dengan kuat," sambungnya.

Tadi sore beberapa ratus supporter PSIS mendatangi mess tim untuk berikan support moral. Situasi haru juga merebak saat beberapa pemain keluar mess dan memeluk supporter yang datang sembari menyanyikan yel-yel. Diantara mereka banyak yang hingga menangis

"Kita memang korban dari sistem sepakbola, sudah berusaha kasih yang terbaik," tutur Fauzan lagi

Ia juga menyanggah ada instruksi untuk mengalah atau semacamnya untuk hindari Borneo FC. Menurutnya, situasi memanglah memanas di babak ke-2.

"Babak pertama main normal, babak kedua ada indikasi-indikasi (PSS sengaja mengalah). Emosi tinggi seperti kita sebagai pemain pasti emosi di lapangan, kejadiannya cepat," ujarnya.

Menurut Fauzan, saat sebelum PSIS membalas gol bunuh diri PSS, pihaknya telah lakukan memprotes pada wasit. Tetapi wasit nyatanya tak dapat hentikan kompetisi.

"Sudah bilang wasit, tapi katanya tidak bisa menghentikan pertandingan karena tidak ada instruksi," kata pemain bernomor punggung 13 itu.

Fauzan berulang-kali menyatakan timnya tak hindari Borneo FC lantaran telah berkunjung dan mau bermain normal. " Bila ingin mengalah, kita tak perlu datang. Kita datang kesana untuk turut main sesuai dengan instruksi. Mereka main di belakang selalu bunuh diri, kita tak terima, " tegasnya. Meskipun didiskualifikasi di musim ini, PSIS dan PSS musim depan terus diijinkan ikuti pertandingan Divisi Utama.

"Saya sebagai kapten ingin memperbaiki citra PSIS di tahun depan," tutup Fauzan.

Prediksi Skor Bola Berikan komentar jika Kapten PSIS : Kami Memang Korban Dari Sistem Sepakbola ini menarik untuk disimak, Ikuti terus update terbaru seperti Kapten PSIS : Kami Memang Korban Dari Sistem Sepakbola yang anda baca saat ini, info lain seputar Prediksi Bola Akurat, Prediksi Bola Jitu dan Berita Bola dapat anda temukan di Bola Liga